“S.O.P” Melakukan Presentasi
Ada yang bilang, presentasi adalah sesuatu yang sangat menakutkan, bahkan lebih menakutkan daripada menghadap calon mertua galak, yang berprofesi sebagai kepala preman. Presentasi memang bukan pekerjaan biasa. Karena ketika kita presentasi kita mempertaruhkan diri kita di depan orang banyak, ancamannya kita bisa kehilangan status! akibat kegagalan dalam presentasi. Padahal, dalam karir, status adalah hampir segalanya. Tidak jarang juga kita menyaksikan orang yang tampil berani, tetapi kering-kerontang, seperti kita melihat padang rumput di musim kemarau, sangat tidak menarik!
Nah, berikut ini adalah tips untuk Anda yang ingin tampil efektif dalam presentasi, anggaplah ini SOP (standar operasional prosedur) berpresentasi. Tentu saja Anda akan tampil lebih memukau dan hebat lagi jika menguasai cara-cara dan ilmu komunikasi publik berbasis NLP/hipnotik. Berikut adalah SOP Presentasi efektif:
*Periksa dan kenali ruangan serta fasilitas presentasi termasuk mikrofon beserta kelengkapannya, sebelum presentasi dimulai (jika memungkinkan, lakukan sehari sebelum presentasi). *Pertimbangkan: pencahayaan yang ruang presentasi, juga rasio perbandingan ukuran ruangan dengan jumlah peserta. *Ruangan yang terlalu sempit dapat membatasi gerakan tubuh Anda, tetapi ruangan yang terlalu lebar dapat membuat presentasi tidak terfokus.microphone
*Jika hanya tersedia 1 (satu) buah layar proyektor, maka idealnya ditempatkan di sebelah kiri Anda, ketika Anda menghadap audience.
Latihan yang cukup sebelum benar-benar tampil. Selalu mintalah umpan balik dari teman atau orang terdekat. Membangun dan meningkatkan kemampuan komunikasi Anda.
Siapkan power point (atau visual aid lainnya), sampaikan hanya yang Anda kuasai saja! Dalam membuat power point, yang harus diperhatikan adalah isi setiap slide yang akan ditampilkan. Selain harus yang relevan dengan topik yang di presentasikan, juga yang harus diingat, Anda sedang membuat slide dengan power point, artinya POINTnya saja, bukan tulisan rinci. Dalam membuat slide pelajari penggunaan komunikasi berbasis NLP.
Berpakaianlah disesuaikan dengan dresscode yang digunakan audience, pilihlah warna yang agak cerah (tetapi jangan norak) agar Anda menciptakan kesegaran di dalam ruangan, akan lebih baik jika Anda sesuaikan dengan warna dominan ruang presentasi.
Jangan merendahkan mutu dengan berkata “Saya di sini hanya mewakili saja”, “maaf saya sebenarnya tidak siap”, “maaf bahasa Inggris saya payah,” “Ini bukan bidang saya”, “Anda pasti lebih tahu dari saya”, “saya baru belajar” dan seterusnya, yang akan mendiskon ‘harga diri’ Anda. Belajarlah komunikasi persuasif dan influent.
Perhatikan bahasa tubuh. Oleh karena itu, usahakan Anda berdiri, bukannya duduk di belang meja, agar seluruh tubuh Anda terlihat oleh audience. Jangan lakukan gerakan yang merusak penampilan, atau yang tidak mendukung maksud pembicaraan Anda, belajarlah menguasai Bahasa Tubuh.
Ukur secara sungguh-sunguh “dalamnya sungai‟. Pelajari dulu siapa audience Anda, latarbelakang, jalan pikiran, pendidikan, dan jabatan mereka. Lakukan rapport,
Jangan membiasakan diri bergantung pada teks. Anda sedang presentasi, bukan membacakan materi presentasi atau mengajak audience membaca sama-sama.
Jangan bicarakan dua hal ini: Yang sudah mereka ketahui, atau yang tak ingin mereka dengar. Selalu sajikan hal-hal yang orisinal atau baru, jangan merusak mood audience dengan pernyataan yang tidak mereka sukai.
Jaga volume suara dan jaga nada agar tidak monoton. Begitu mereka mulai jenuh, ajaklah berdialog, lontarkan sedikit humor. Kuasai kemampuan komunikasi yang mensinergikan Verbal, Vocal, dan Visual.
Humor tidak boleh berlebihan. Ia hanya boleh digunakan untuk membangkitkan daya pikir. Jika berlebihan ia akan kehilangan substansi.
Biasakan interaktif. Jangan asyik bicara sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan contoh, jawaban, melakukan aktivitas tertentu (game, teka-teki atau melakukan sesuatu), tertawa, atau bahkan mendengarkan musik.
Be specific. Jangan berbicara berbelit-belit. Selalu berikan contoh dan ilustrasi. Sesekali berikan cerita, ingat KISS (keep it simple stupid)! Pelajari public speaking skill.
Jangan berbicara seperti sedang ngobrol dengan seseorang, atau dengan tembok. Pandanglah audience secara keseluruhan, tatap mata mereka. Ingatlah Anda berbicara di hadapan puluhan orang bahkan ratusan.
Nah, berikut ini adalah tips untuk Anda yang ingin tampil efektif dalam presentasi, anggaplah ini SOP (standar operasional prosedur) berpresentasi. Tentu saja Anda akan tampil lebih memukau dan hebat lagi jika menguasai cara-cara dan ilmu komunikasi publik berbasis NLP/hipnotik. Berikut adalah SOP Presentasi efektif:
*Periksa dan kenali ruangan serta fasilitas presentasi termasuk mikrofon beserta kelengkapannya, sebelum presentasi dimulai (jika memungkinkan, lakukan sehari sebelum presentasi). *Pertimbangkan: pencahayaan yang ruang presentasi, juga rasio perbandingan ukuran ruangan dengan jumlah peserta. *Ruangan yang terlalu sempit dapat membatasi gerakan tubuh Anda, tetapi ruangan yang terlalu lebar dapat membuat presentasi tidak terfokus.microphone
*Jika hanya tersedia 1 (satu) buah layar proyektor, maka idealnya ditempatkan di sebelah kiri Anda, ketika Anda menghadap audience.
Latihan yang cukup sebelum benar-benar tampil. Selalu mintalah umpan balik dari teman atau orang terdekat. Membangun dan meningkatkan kemampuan komunikasi Anda.
Siapkan power point (atau visual aid lainnya), sampaikan hanya yang Anda kuasai saja! Dalam membuat power point, yang harus diperhatikan adalah isi setiap slide yang akan ditampilkan. Selain harus yang relevan dengan topik yang di presentasikan, juga yang harus diingat, Anda sedang membuat slide dengan power point, artinya POINTnya saja, bukan tulisan rinci. Dalam membuat slide pelajari penggunaan komunikasi berbasis NLP.
Berpakaianlah disesuaikan dengan dresscode yang digunakan audience, pilihlah warna yang agak cerah (tetapi jangan norak) agar Anda menciptakan kesegaran di dalam ruangan, akan lebih baik jika Anda sesuaikan dengan warna dominan ruang presentasi.
Jangan merendahkan mutu dengan berkata “Saya di sini hanya mewakili saja”, “maaf saya sebenarnya tidak siap”, “maaf bahasa Inggris saya payah,” “Ini bukan bidang saya”, “Anda pasti lebih tahu dari saya”, “saya baru belajar” dan seterusnya, yang akan mendiskon ‘harga diri’ Anda. Belajarlah komunikasi persuasif dan influent.
Perhatikan bahasa tubuh. Oleh karena itu, usahakan Anda berdiri, bukannya duduk di belang meja, agar seluruh tubuh Anda terlihat oleh audience. Jangan lakukan gerakan yang merusak penampilan, atau yang tidak mendukung maksud pembicaraan Anda, belajarlah menguasai Bahasa Tubuh.
Ukur secara sungguh-sunguh “dalamnya sungai‟. Pelajari dulu siapa audience Anda, latarbelakang, jalan pikiran, pendidikan, dan jabatan mereka. Lakukan rapport,
Jangan membiasakan diri bergantung pada teks. Anda sedang presentasi, bukan membacakan materi presentasi atau mengajak audience membaca sama-sama.
Jangan bicarakan dua hal ini: Yang sudah mereka ketahui, atau yang tak ingin mereka dengar. Selalu sajikan hal-hal yang orisinal atau baru, jangan merusak mood audience dengan pernyataan yang tidak mereka sukai.
Jaga volume suara dan jaga nada agar tidak monoton. Begitu mereka mulai jenuh, ajaklah berdialog, lontarkan sedikit humor. Kuasai kemampuan komunikasi yang mensinergikan Verbal, Vocal, dan Visual.
Humor tidak boleh berlebihan. Ia hanya boleh digunakan untuk membangkitkan daya pikir. Jika berlebihan ia akan kehilangan substansi.
Biasakan interaktif. Jangan asyik bicara sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan contoh, jawaban, melakukan aktivitas tertentu (game, teka-teki atau melakukan sesuatu), tertawa, atau bahkan mendengarkan musik.
Be specific. Jangan berbicara berbelit-belit. Selalu berikan contoh dan ilustrasi. Sesekali berikan cerita, ingat KISS (keep it simple stupid)! Pelajari public speaking skill.
Jangan berbicara seperti sedang ngobrol dengan seseorang, atau dengan tembok. Pandanglah audience secara keseluruhan, tatap mata mereka. Ingatlah Anda berbicara di hadapan puluhan orang bahkan ratusan.