Pengertian Dan Perbedaan Utang Kredit Produktif Dan Konsumtif
Utang Kredit |
Apa Pengertian Perbedaan Utang Kredit Produktif Dan Utang Konsumtif? - Ahli keuangan menyarankan kita untuk menghindari utang. Utang terbagi dua yaitu utang konsumtif dan utang produktif. Namun, tahukah Anda apa perbedaannya? Simak yuk, pada artikel kali ini saya akan menjelaskan jenis utang dan perbedaannya!
Mengenal Utang
Pada umumnya, definisi utang adalah proses Pinjaman uang dari 1 pihak ke pihak lain, dengan imbalan yang biasanya berupa bunga yang di ambil dari persentasi utang.
Utang atau kredit dalam suatu kegiatan perbankan di Indonesia telah dirumuskan dalam Undang–Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992, di mana tertulis bahwa kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan, berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk mematuhi ketentuan jumlah bunga sebagai imbalan.
Seiring perkembangan zaman, harga kebutuhan hidup semakin tinggi dan peningkatannya tidak seimbang dengan peningkatan upah. Oleh karena itu lah permintaan (demand) atas utang atau kredit semakin tinggi.
Alhasil, banyak jenis-jenis utang atau kredit yang beredar di masyarakat. Sebagai contohnya:
- Kredit berdasarkan kelembagaannya.
- Kredit berdasarkan jangka waktunya.
- Kredit berdasarkan tujuannya.
- Kredit berdasarkan ada tidaknya jaminan.
- Kredit berdasarkan besarnya perputaran usaha, dan masih banyak lagi.
Salah satunya adalah yang mengklasifikasikan kredit berdasarkan tujuannya. Berdasarkan tujuan kredit dibagi menjadi 2, yakni:
- Kredit (Utang) Konsumtif, dan
- Kredit (Utang) Produktif.
Apakah perbedaan utang konsumtif dan utang produktif? Artikel kali ini akan membahas tuntas perbedaan dari kedua utang tersebut!
Namun sebelum membahas itu, sudahkah Anda melakukan suatu perencanaan keuangan di usia Anda saat ini? Tentu akan banyak hal yang harus dipenuhi untuk menunjang kehidupan saat ini dan di masa mendatang.
Lakukan perencanaan keuangan sekarang juga dan rasakan hasilnya! Jangan sampai menyesal di kemudian hari!
Jenis-jenis Utang : Utang Konsumtif
Utang konsumtif adalah jenis utang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi tanpa hasil yang produktif. Utang yang biasa digunakan untuk membeli aset yang akan mengalami depresiasi umumnya termasuk dalam utang konsumtif.
Contohnya, utang kartu kredit untuk membeli barang atau gadget terbaru untuk keperluan pribadi semata.
Sederhananya, kredit konsumtif umum digunakan sebagai pemenuhan keinginan (wants) dan mengeluarkan uang dari kantong Anda. Akan tetapi utang kredit konsumtif belum tentu selalu bersifat buruk. Pada kasus tertentu, kredit konsumtif bisa berubah dan menjadi hal positif.
Contohnya, jika barang dan gadget yang sudah dibeli kemudian digunakan untuk keerluan online shop yang menghasilkan keuntungan.
Jenis-jenis Utang : Utang Produktif
Utang produktif adalah kebalikan dari utang konsumtif. Utang produktif merupakan jenis utang yang dimanfaatkan untuk membeli suatu aset yang dapat menghasilkan pemasukan.
Utang produktif ini umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan (needs) dan sering kali malah akan menghasilkan uang ke dalam kantong Anda. Hal ini dapat terjadi karena penghasilan yang diperoleh dari hasil utang tersebut masih menghasilkan uang meski seluruh utang telah lunas.
Contoh, KPR untuk membeli suatu apartemen yang kemudian langsung laku disewakan dengan biaya sewa lebih tinggi dari cicilan KPR tersebut.
Contoh lainnya adalah saat kredit di pakai untuk modal usaha yang kemudian akan menghasilkan uang lebih banyak.
Perbedaan Utang Konsumtif dan Utang Produktif
Jadi perbedaannya utang konsumtif dan utang produktif adalah bukan dari jenis kredit atau utangnya, tetapi lebih menekankan pada cara pemanfaatannya.
Contohnya, ketika kita mengambil KPR untuk membeli rumah ada dua kemungkinan keluarannya yaitu sebagai berikut:
1. KPR akan menjadi utang produktif saat Anda menyewakan propertinya dengan pendapatan yang lebih besar.
2. KPR akan menjadi utang konsumtif ketika Anda menggunakan properti untuk kebutuhan pribadi atau membiarkannya kosong tanpa adanya penghasilan dari properti tersebut.
Jadi, semuanya kembali kepada Anda. Apakah mau menjadikannya sebuah utang konsumtif atau justru memanfaatkannya menjadi utang produktif.
Itulah pengertian utang konsumtif dan utang produktif, semoga setelah anda mengetahui jenis utang tersebut, anda bisa lebih mempertimbangkan langkah anda selanjutnya. Terimakasih...